JAKARTA - Merambah ke era digital, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memperbaiki layanan publik agar lebih mudah dan cepat. Beberapa waktu lalu telah diluncurkan program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, tantangan layanan publik yang masih dirasakan hingga kini adalah kompleksitas luas wilayah Indonesia. Hal inilah yang membuat cakupan kepesertaan BPJS TK tidak maksimal.
Baca Juga: 15 Juta Pekerja Berhenti dari Peserta BPJS Ketenagakerjaan, 50% Pekerja Konstruksi
Meski demikian, BPJS TK telah membuat sistem berbasis teknologi yang bisa menjangkau seluruh layanan di luas wilayah Indonesia. Sistem tersebut berupa aplikasi yang digunakan oleh agen-agen BPJS TK yang diberi nama Perisai.
"Ini melakukan sosialisasi, edukasi, pembayaran iuran. Berbasis smartphone dan ditangani secara digital. Inilah layanan baru dan memang belum optimal karena baru kita buat dan diimplementasikan secara bertahap,"ujarnya, di Djakarta Teater, Kamis (14/12/2017).
Baca Juga: Serba Digital, BPJS Ketenagakerjaan Jamin Pelayanan Makin Mudah dan Cepat
Agus melanjutkan, meski kinerja Perisai belum maksimal namun sudah ada 2.500 kepesertaan baru yang didapat melalui aplikasi ini. BPJS TK menyiapkan 250 agen Perisai, di mana baru 50 yang diaktifkan.
"Implemtasi Perisai tiga minggu ini, Dari 50 itu sudah akuisisi sebanyak 2.500 peserta. Di dalam satu malam ada penambahan 200 peserta,"ujarnya.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sasar TKI di Singapura
Agus mengatakan, perolehan kepesertaan dari agen Perisai menunjukkan bahwa melalui teknologi digital cakupan kepesertaan baru bisa luas.
"Sekarang 50 aktif 2.500 yang diakuisisi. Bayangkan kalau Perisai dilipat gandakan 100 kali lipat jadi 5.000, berapa yang diakuisisi," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)