BANDUNG - Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah wirausahawan untuk mempercepat akselerasi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pun secara khusus mendorong anak muda di tanah air terjun ke industri digital.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), jumlah wirausahawan pada 2017 baru mencapai 3,31% dari jumlah penduduk Indonesia, sedangkan standar Bank Dunia adalah 4%.
Dibandingkan dengan negara ASEAN lain, jumlah wirausahawan Indonesia juga lebih kecil, misalnya Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (4,5%), serta tidak berbeda jauh dengan Vietnam (3,3%).
“Jumlah wirausahawan di Indonesia masih sedikit. Padahal, peluang usaha di Tanah Air masih sangat terbuka lebar,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri Entrepreneurs Wanted! (EW!) yang digagas Kantor Staf Kepresidenan, di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), JalanTamansari, Kota Bandung.
Baca Juga: Tumbuh Pesat, Ekonomi Digital Bisa Jadi Salah Satu Pendorong Pertumbuhan
Menurut Jokowi, pemerintah berupaya merangsang pertumbuhan wirausahawan, terutama di ranah industri digital untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia dengan valuasi industri mencapai USD130 miliar pada 2020. Terlebih, Indonesia memiliki semua potensi yang diperlukan untuk menjadi pusat kekuatan ekonomi digital di Asia.
"Saat ini adalah peluang anak muda untuk masuk ke ruang bisnis yang sangat besar," ujar Jokowi. Pria yang sejak lama telah menjadi wirausahawan ini ber pesan kepada para lulusan per guruan tinggi (PT) untuk mengubah paradigma, yakni setelah lulus tidak hanya jadi pegawai, namun juga mampu membuka lapangan kerja.
Baca Juga: Menkeu: Pilkada hingga Pertemuan IMF-World Bank Buat Ekonomi RI Melaju di 2018
Jokowi yakin, per tumbuhan wirausahawan muda akan meningkat karena anak muda saat ini lebih kreatif, sehingga memiliki modal untuk menjadi pengusaha tangguh. Senada dengan Presiden, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengungkapkan optimismenya terhadap geliat wirausahawan muda Indonesia.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah mendanai banyak mahasiswa yang berminat menjadi wirausahawan baru dengan memberikan bantuan permodalan mulai dari 5 juta hingga 50 juta untuk masing-masing mahasiswa.
"Kami mengadakan lomba mahasiswa. Mereka membuat business plan, bagaimana mengoperasikan business plan, kemudian mereka menyiapkan kebutuhan bisnis, seperti investasi berupa alat dan modal kerja. Untuk investasi, kami beri pin jaman berupa modal bergulir," jelas Nasir.