Tantangan selanjutnya, lanjut Agus, berasal dari sektor keuangan secara struktural. Agus menjelaskan, hingga saat ini belum optimalnya pembiayaan domestik sehingga menyebabkan ketergantungan terhadap luar negeri. Hal ini terlihat dari kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh non residen.
"Dilihat dari sektor keuangan, ada tantangan struktural belum optimalnya pembiayaan domestik sehingga bergantung pada utang luar negeri. Surat utang negara dimilki oleh non residen yang meningkatan debt service ratio (rasio pembayaran utang) semakin tinggi," jelasnya.
Baca Juga: Amerika, Robot hingga Penduduk Lanjut Usia Bakal 'Ganggu' Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Untuk tantangan global, kata Agus perlu diwaspadai adanya normalisasi kebijakan moneter negara maju, diantaranya Amerika Serikat (AS). Tren kenaikan suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate/FFR) diprediksi akan terus berlanjut hingga 2019.
"2018 diprediksi akan dinaikkan lagi 3 kali dan 2019 dinaikkan 2 kali. jadi kita harus bersiap dengan kondisi moneter dunia yang cukup ketat di dorong kebijakam moneter negara maju," ucap Agus.