Dari 10 besar orang terkaya, enam di antaranya termasuk Bezos berasal dari industri berbasis teknologi dan internet. Sementara secara total, dari 500 orang terkaya versi Bloomberg, tercatat 57 miliarder yang berbisnis di sektor teknologi dan internet.
Jumlah miliar terbanyak lainnya berasal dari sektor diversifikasi bisnis sebanyak 63 orang. Adapun sisanya berasal dari berbagai sektor lain seperti jasa, ritel, hiburan, kesehatan, makanan minuman. Namun, laporan Bloomberg yang mengklaim Bezos sebagai orang terkaya di sepanjang sejarah menuai kritikan dari Forbes. Menurut majalah tersebut, Bezos bukan orang terkaya yang pernah ada di sepanjang sejarah.
“Jika didasarkan pada penyesuaian inflasi, Bill Gates sebelumnya juga akan memiliki kekayaan lebih besar, yakni USD150 juta,” ungkap Forbes.
Meski demikian, Forbes yang mendata kekayaan global sejak 30 tahun lalu tak me nam pik kekayaan Bezos terus melambung melampaui USD100 miliar sehingga menjadi orang terkaya di dunia. Dalam dua tahun terakhir, kekayaan bersih Bezos meningkat USD50 miliar, lebih besar dari produk domestik bruto Islandia, Belize, atau Monako dalam periode yang sama.
“Bill Gates yang kini mem punyai kekayaan USD92 miliar juga akan lebih kaya jika tidak menyumbangkan saham Micro soft senilai USD36 miliar,” ungkap Forbes. “Kami menyadari kekayaan Bezos juga sangat stabil. Dia kemungkinan akan menjadi orang terkaya di dunia untuk pertama kali pada rank - ing Forbes 2018,” tulis Forbes. Di antara 500 daftar orang terkaya di Indeks Miliarder Bloomberg, terdapat enam miliarder asal Indonesia.
Mereka adalah Budi Hartono di posisi 101 dengan kekayaan bersih USD13,2 miliar, Michael Hartono di posisi 111 (USD12,7) miliar, Tan Siok Tjien di posisi 138 (USD10,6 miliar), Eka Widjadja di posisi 196 (USD8,21 miliar). Kemudian, Prakash Lohia di posisi 242 dengan kekayaan USD7,01 miliar dan Anthoni Salim di posisi 486 (USD4,27 miliar).
“Budi dan saudaranya, Michael, merupakan co-owner Djarum Group. Dua saudara itu juga pemegang saham terbesar Bank Central Asia (BCA) yang memiliki revenue USD4 miliar pada 2016,” ungkap Bloomberg.
Mayoritas kekayaan Budi berasal dari 29% sahamnya di BCA, bank terbesar di Indonesia berdasarkan nilai pasar. Dia mengelola saham itu melalui perusahaan holding PT Dwimuria Investama Andalan. Dia juga mempunyai saham sebesar 17% di Sarana Menara Nusantara melalui perusahaan holding PT Sapta Adhikari Investama.
Di luar 10 besar, ada Jack Ma, miliarder China yang kekayaannya tumbuh pesat berkat bisnis e-commerce Alibaba Group. Ma berada di daftar nomor 14 dengan jumlah kekayaan mencapai USD48,3 miliar.
Khusus awal 2018, kekayaan Ma bahkan bertambah sebesar USD2,83 miliar berkat aktivitas jual-beli online dari sekitar 400 juta pengguna aktif melalui situs belanja Taobao dan Tmall, anak usaha Alibaba. Sosok miliarder lain yang sangat lekat dengan inovasi dan teknologi adalah Elon Musk, pendiri Tesla Motor. Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu berada di urutan nomor 45 terkaya versi Bloomberg dengan jumlah kekayaan mencapai USD20,8 miliar.