JAKARTA - Awal Februari nanti, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memindahkan mesin inti perdagangan pasar modal ke sebuah gedung baru yang lebih aman. Dikatakan lebih aman, karena gedung ini dirancang khusus untuk mesin dengan pengawasan yang lebih ketat.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, tempat tersebut bernama Tier Three. Menurut Tito, persiapan pemindahan mesin perdagangan sudah dilakukan selama satu tahun belakangan.
"Engine kita Februari awal udah pindah. Udah proses, hanya engine komputer bawah. Karena tempatnya tier two tidak memungkinkan. Kita pindah ke tempat yang namanya tier three," ujarnya di Gedung BEI, Selasa (16/1/2018).
Baca juga: Dirut Sebut Gedung BEI Diasuransikan: Tapi Kita Tidak Hitung-hitungan
Tito melanjutkan, perpindahan yang dilakukan hanya untuk mesin, sedangkan untuk administrasi pasar modal masih berada di Gedung BEI. Demi keamanan, Tito merahasiakan gedung baru tersebut.
"Tidak boleh ada yang tahu, tapi sekitar 10 menit dari sini. Memang kita enggak akan kasih tahu kalian semua. Pasti enggaklah," ujarnya.
Baca juga: Selasar Tower II Roboh, Bos BEI: Alhamdulillah Transaksi Surprise dan IHSG Tembus 6.400
Untuk diketahui, mesin perdagangan adalah otak dari sistem JATS perdagangan. Mesin baru bursa nantinya adalah komputer dengan availability yang lebih canggih yaitu versi 99,98 dari sebelumnya versi 99,75. Menurut Tito, untuk yang tercanggih saat ini adalah versi komputer 99,99.
"Adapun untuk kenaikan kecanggihan tiap 0,01 membutuhkan dana investasi senilai USD25 juta," ungkap Tito.
Baca juga: Selasar BEI Roboh, BPJS Ketenagakerjaan Baru Beri Klaim ke 12 Korban
Lebih lanjut Tito menuturkan bahwa dengan mesin yang baru nantinya maka daya tampung order bursa akan jauh meningkat.
"Order yang sebelumnya hanya 5 juta bisa menjadi 15 juta per hari," pungkas dia.
(Dani Jumadil Akhir)