JAKARTA - Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) dibangun oleh dua kontraktor yang berbeda. Untuk diketahui Gedung BEI terdiri dari Tower I yang berada di sisi kiri gedung dan Tower II yang berada di sebelah kanan.
Director of Cushman and Wakefield Indonesia Farida Riyadi, sebagai pihak pengelola Gedung BEI mengungkapkan, salah satu dari dua kontraktor gedung megah di kawasan SCBD itu adalah kontraktor asal Korea Selatan.
"Antara tower satu dan dua memang ada dua kontraktor yang berbeda. Salah satu kontraktor ada dari Korea," ungkapnya di Gedung BEI, Selasa (16/1/2018).
Baca juga: BEI Pindahkan Mesin Perdagangan ke Tempat yang Lebih Aman Bulan Depan
Sementara itu, dari informasi yang beredar, Tower I Gedung BEI dibangun oleh PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK). Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Tower II dibangun oleh kontraktor asal Negeri Ginseng itu.
Seperti diketahui, bahwa selasar dari lantai 1 Tower II Gedung BEI ambruk. Padahal di lantai mezanine itu sedang berkumpul para mahasiswa. Kejadian ini menimbulkan korban luka hingga 73 orang.
Farida melanjutkan, pembangunan dua tower itu terpaut selama 2 hingga 3 tahun.
"Tower satu itu dibangun lebih dulu daripada Tower II, selisih sekitar 2-3 tahun," jelas dia.
Baca juga: Dirut Sebut Gedung BEI Diasuransikan: Tapi Kita Tidak Hitung-hitungan
Saat ini periksaan terkait penyebab robohnya selasar masih terus dilakukan. Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa struktur yang mengalami kegagalan adalah dari struktur sekunder dan bukan dari struktur utama dari gedung.
"Mengingat kegagalan dari struktur sekunder, kegagalan tersebut tidak berpengaruh ke struktur utama gedung, jadi secara konstruksi gedung bisa kita nyatakan 2 tower kondisinya aman karena ini tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi sekunder dari kemarin," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)