JAKARTA - Indonesia berupaya meningkatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif dengan India dan mengharapkan investasi negara itu di tiga sektor industri dapat ditingkatkan.
Untuk menindaklanjuti kunjungan kerja Presiden Jokowi, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, dirinya bersama Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita melakukan audiensi dengan Menteri Perindustrian dan Perdagangan India, Nirmala Sitharaman pada Desember 2016.
"Dari hasil pertemuan itu, kami mengharapkan industri India bisa lebih agresif dalam berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor baja, mesin tekstil, dan automotif," kata Airlangga melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Baca Juga: Investasi di Indonesia, Google Berharap Ciptakan "Go-Jek Baru"
Airlangga menyampaikan hal itu usai menghadiri Perayaan Hari Republik India Ke-69 di Jakarta.
Selain ketiga sektor tersebut, India berminat menanamkan modalnya di Indonesia untuk sektor industri bahan farmasi.
Untuk itu, lanjut Airlangga, pemerintah India diharapkan dapat mengirimkan kelompok kerja untuk membantu memetakan kebutuhan industri farmasi di Indonesia.
"Kami juga mendorong adanya pertukaran expert dan penguatan pelatihan vokasi antara Indonesia dengan India khususnya di industri farmasi," tuturnya.
Baca Juga: Modal Asing Indonesia Masih Kalah dari Thailand hingga Vietnam, Ini Alasannya
Menurutnya, perdagangan Indonesia-India pada 2017 tumbuh mencapai 43 persen jika dibandingkan 2016.
"Kami berharap, angka tersebut akan terus meningkat di tahun-tahun ke depan. Dan, kami meyakini, masih banyak potensi perdagangan dan investasi yang bisa dieksplorasi oleh kedua negara," jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, kedua negara perlu memberikan fasilitas dan akses kemudahan bagi perdagangan dan akses pasar.
"Hal ini untuk meningkatkan volume perdangangan bilateral dan mengejar keseimbangan neraca perdagangan," lanjut Menperin.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 mencapai USD12,9 miliar. Neraca perdagangan Indonesia-India pada tahun 2016 surplus bagi Indonesia sebesar USD7,2 miliar.
Baca Juga: Investor Tak Pedulikan Tahun Politik, tapi Kepastian Insentif
Ekspor Indonesia ke India pada periode Januari-Juni 2017 tercatat sebesar USD6,9 miliar atau naik 51,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD4,5 miliar.
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke India antara lain adalah minyak kelapa sawit serta turunannya, batubara, bijih tembaga, dan karet alam.