Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengulik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Tembus ke Solo, Ada Manfaatnya?

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 08 Februari 2018 |10:14 WIB
Mengulik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Tembus ke Solo, Ada Manfaatnya?
(Foto: Koran SINDO)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menancapkan ambisi tinggi dalam proyek pembangunan kereta api (KA) cepat. Jika sebelumnya KA cepat hanya direncanakan dari Jakarta ke Bandung, kini pemerintah membuka opsi baru, KA cepat akan diteruskan dari Bandung hingga Yogyakarta dan Solo.

Opsi baru pembangunan KA cepat ini disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain itu, muncul pula opsi rute KA cepat Jakarta-Bandung terhubung dengan Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Namun, rencana megaproyek ini banyak menuai kritik. Kalangan pengamat meminta pemerintah mengkaji lebih dalam apakah proyek KA cepat tersebut relevan diwujudkan, termasuk secara ekonomis.

 Baca juga: Anggaran Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Membengkak di Atas Rp100 Triliun

Pengamat menilai, jarak antara Bandung dan Solo terlalu dekat dan tidak akan menguntungkan secara ekonomi karena mobilitas masyarakat sudah terpenuhi dengan transportasi yang sudah ada.

Mereka juga menyarankan agar pembangunan infrastruktur transportasi di alihkan ke luar Jawa karena masyarakat di sana sangat membutuhkan moda transportasi yang layak. Terlebih, dana pembangunan KA cepat sangat besar.

”Bisa saja nanti (keYogyakarta dan Solo). Karena rata-rata kereta api cepat itu ja raknya pada 300-an kilometer baru agak kencang. Jadi kami belum tahu. Sekarang opsi kami buka,” kata Luhut di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin 5 Februari 2018.

Luhut menandaskan bahwa opsi KA cepat hingga Yogyakarta-Solo masih akan dikaji terlebih dulu seiring dengan kajian evaluasi proyek kereta cepat secara keseluruhan. Rencananya, Luhut akan melibatkan PT Sarana Mandiri Infrastruktur untuk mengevaluasi proyek kereta cepat secara keseluruhan sebab Presiden Joko Widodo menargetkan evaluasi selesai akhir bulan ini.

 Baca juga: Proyek Kereta Jakarta-Bandung Masih Terhambat, Pemerintah Akan Lakukan Evaluasi

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membenarkan ada opsi baru proyek KA cepat. Menurut dia, pembangunan tersebut bisa saja tidak berhenti di Bandung, tapi akan dilanjutkan hingga Ban dara Kertajati, Majaleng ka, atau bahkan Yogjakarta-Solo. Menurut dia, ide untuk melakukan perubahan muncul setelah mempertimbangkan efektivitas dan asas kemanfaatan.

Secara teoritis semakin jauh trayek perjalanannya akan semakin bagus. Na mun, dia menggariskan bahwa rencana ini masih dalam tahap pengkajian. Kajian di targetkan bisa tuntas akhir Februari ini.

”Kalau penumpangnya lebih jauh, lebih banyak, kan malah lebih feasible,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Budi mencontohkan, perubahan dari Jakarta-Bandung men jadi Jakarta-Bandung- Bandara Kertajati bisa menaikkan jumlah penumpang.

Dia bahkan memprediksi kenaikannya bisa mencapai tiga kali lipat. Sedangkan penambahan panjang rel hanya sekitar 80 kilometer. ”Kan kalau bandara itu rutin, orang dari Karawang mau ke Kertajati buat ke luar ne geri disuruh bayar Rp300.000 kecil. Tapi, bukan harian, contoh,” paparnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement