Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Disuntik Rp2 Triliun, Go-Jek Siap Kembangkan UMKM

Koran SINDO , Jurnalis-Selasa, 13 Februari 2018 |11:27 WIB
Disuntik Rp2 Triliun, Go-Jek Siap Kembangkan UMKM
Foto: Koran SINDO
A
A
A

JAKARTA - Grup Astra dan kelompok usaha Djarum kemarin dalam waktu hampir bersamaan mengumumkan investasi triliunan rupiah di Go-Jek. Perusahaan yang berawal dari layanan ojek online itu bertekad memanfaatkan sebagian dana untuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi mitranya.

Kesepakatan ini sekaligus menjawab tantangan yang sebelumnya menyebut investor lokal cenderung enggan menyuntikkan modal di perusahaan start up dalam negeri. Namun, Astra dan Djarum membuktikan bahwa dua perusahaan konglomerasi itu sanggup menggelontorkan investasi ke Go-Jek. Astra menanamkan modal sebesar USD150 juta atau sekitar Rp2 triliun dalam kesepakatan tersebut. Sedangkan Djarum yang berinvestasi melalui anak usahanya, PT Global Digital Niaga (GDN), kendati tidak menyebutkan angkanya, meyakini kerja sama tersebut akan dapat membantu dua pihak dalam mengembangkan ekonomi digital.

Baca Juga: Go-Jek Targetkan Izin Penggunaan QR Code Pada Go-Pay Keluar Akhir Bulan Ini

Dalam beberapa tahun terakhir, Go-Jek menjadi incaran investor besar untuk membenamkan investasinya. Tak tanggung-tanggung, daya tarik perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim itu berhasil mendatangkan Tencent, JD.com, KKR, Warburg Pincus, Sequoia Capital, Northstar Group, DST Global, dan NSI Ventures. Raksasa internet global Alphabet, induk usaha Google, bahkan belum lama ini mengumumkan komitmennya untuk mendanai Go-Jek senilai hampir Rp16 triliun.

Dengan begitu, total nilai perusahaan Go-Jek diperkirakan telah mencapai USD4 miliar atau lebih dari Rp54 triliun. Setelah Astra dan Djarum berinvestasi, nilai perusahaan Go-Jek yang kini merambah bisnis pembayaran diperkirakan terus bertambah. Apalagi, pihak Astra terang-terangan menyatakan bahwa Go-Jek merupakan pemain utama dalam bidang ekonomi digital di Indonesia. ”Semua ini (kerja sama dengan Go-Jek) dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi lndonesia,” kata Presi den Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto di Jakarta.

Baca Juga: Djarum Siap Tambah Investasi untuk Go-Jek

Astra pun berharap kolaborasi dengan Go-Jek dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis perseroan serta mengakselerasi inisiatif di bidang digital. Hal ini sejalan dengan komitmen Astra untuk mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia. Sekadar diketahui, Astra merupakan pemain utama di pasar mobil nasional dengan menguasai 56% penjualan. Demikian juga di sektor kendaraan roda dua, Grup Astra merajai penjualan sepeda motor dengan pangsa pasar mencapai 75%. Sementara itu, kelompok usaha Djarum yang menyuntikkan dana ke Go-Jek melalui Global Digital Niaga (GDN), anak usaha Global Digital Prima (GDP), menilai Go-Jek memiliki kemampuan menghadirkan layanan online solution yang inovatif dan aplikatif sehingga menjangkau konsumen secara luas.

”Ada banyak kesamaan antara GDN dan Go-Jek yang bisa di kolaborasikan dalam hal membuka akses yang semakin luas bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi digital, pengembangan jasa logistik, merchandising,” ungkap CEO PT Global Digital Niaga Kusumo Martanto. Dia menambahkan, GDN berharap kolaborasi dan sinergi yang terjadi dapat membawa dua perusahaan menjadi local champions yang maju dalam membangun ekosistem digital jadi semakin besar. GDN bukanlah nama asing di industri digital. Perusahaan tersebut mengelola toko online Blibli.com sejak 2011.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement