JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus meningkatkan pelayanan pelabuhan di Tanjung Priok sehingga menjadi lebih mudah, cepat, transparan, dan murah. Sebab, sebagai pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, Tanjung Priok harus bisa menjadi pionir bagi pelabuhan lainnya.
Ketiga aspek pertama sudah terlaksana, hanya aspek murah yang yang belum terealisasikan sehingga perlu dikaji dan ditingkatkan lagi. "Yang murah saya mesti ada excersice lagi. Tapi ini improvement, bahkan dari identifikasi kita ada beberapa yang perlu kita sikapi," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi setelah peninjauan di Jakarta International Container Terminal, Jakarta, Minggu (4/3/2018).
Baca Juga: Tanjung Priok Jadi Pelabuhan Transit, Menhub: Tarif Murah dan Bebas Preman
Dia menilai, masih banyak kontainer menetap di Pelabuhan Tanjung Priok dalam waktu yang lama. Hal itu terjadi karena terbatasnya tempat pemilik kargo untuk mengangkut kontainer sehingga mengakibatkan penumpukan di pelabuhan.
"Bukan karena Priok atau tim dari kita yang menunda. Tapi karena cargo owner itu memiliki tempat yang sedikit bahkan Sabtu-Minggu libur," ucapnya.