JAKARTA - Pengamat Ekonomi (Ekonom) Faisal Basri ikut buka suara terkait dibukanya impor garam industri sebesar 3,7 juta ton. Menurutnya, ada yang aneh dalam keputusan impor yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.
Menurutnya, sepanjang sejarah Indonesia sama sekali tidak pernah mengimpor garam industri sebanyak itu. Bahkan Faisal menyebut Indonesia hanya melakukan impor garam industri tidak lebih dari 2 juta ton.
Selain itu, dirinya amat tergelitik mendengar keinginan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang justru menginginkan impor tersebut dilakukan sekaligus. Padahal impor garam industri sebanyak itu tidak bisa dilakukan secara langsung dan sekaligus.
"Impor garam gapernah 2 juta ton. Ini kenapa industri mintanya 3,7 juta ton. Sudah gitu mintanya sekaligus. Kan ini ga bener. Enggak bisa dong impornya sekaligus," ujarnya di Epicentrum, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Berdasarkan kesimpulannya, impor garam industri yang dilakukan oleh pemerintah penuh dengan unsur politik. Apalagi impor dilakukan menjelang tahun politik bergulir dan dilakukan oleh Menteri yang merupakan orang partai.