JAKARTA - China langsung menyiapkan serangan balik untuk merespons kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal pengenaan tarif impor USD60 miliar atas produk China.
Melansir CNBC, Jumat (23/2/2018), Kementerian Perdagangan China telah mengajukan daftar 128 produk AS sebagai aksi balas dendam potensial yang dapat dikenakan tarif impor.
Dalam rencana Kementerian Perdagangan China akan menyasar tarif impor dengan nilai mencapai USD3 miliar terhadap barang-barang yang berasal dari AS.
Baca Juga: Wall Street Anjlok Setelah Ada Kebijakan Tarif Impor China
Kemendag China pun tengah mempertimbangkan pengenaan tarif impor sebesar 15% untuk produk buah kering, wine, dan pipa besi dari AS. Sementara itu, produk babi dan aluminium daur ulang kemungkinan bakal dikenakan tarif sebesar 25%. Akan tetapi, pernyataan itu tidak merinci lebih dalam.
Produk pertanian dari AS khususnya kacang kedelai, telah ditandai sebagai wilayah terbesar dari potensi pembalasan oleh pemerintah Presiden China Xi Jinping. Penerapan tarif impor bakal dilakukan dalam dua tahap jika tidak dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS.
Tarif impor untuk 120 produk termasuk pipa baja dan wine bernilai USD977 juta akan ditetapkan lebih dulu. Baru kemudian tarif impor untuk produk babi dan aluminium yang nilainya mencapai USD1,99 miliar.
Langkah Pemerintah China ini akan mengambil langkah hukum sesuai kebijakan WTO untuk menjaga stabilitas atas aturan perdagangan global
Baca Juga: Wall Street Anjlok Setelah Ada Kebijakan Tarif Impor China
Keputusan untuk memasang tarif impor USD3 miliar untuk barang-barang AS cukup signifikan. "Tetapi itu tidak banyak dalam hal hubungan AS-China," kata ekonom Tony Nash.
Impor China dari AS diperkirakan mencapai USD172 miliar pada tahun ini. Tindakan perdagangan AS baru-baru ini sangat merusak sistem perdagangan multilateral dan mengganggu tatanan perdagangan internasional.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Rontok Dipicu Perang Dagang AS-China
Kementerian Perdagangan China mendesak AS untuk menyelesaikan masalah agar tidak merusak hubungan bilateral.
Seperti yang diketahui, Trump menandatangani memorandum eksekutif pada hari Kamis yang akan memberlakukan tarif impor hingga USD60 miliar atas produk China. Tarif sebagian besar fokus pada barang-barang sektor teknologi dan dimaksudkan untuk menghukum China. Hal ini sebagai hukuman untuk China karena dianggap mencuri kekayaan hak intelektual AS.
(Dani Jumadil Akhir)