2. Rudianto (26) Driver Grab
Kalau menurut saya sebagai driver belum lihat keuntungan apa yang saya dapat, dan itu juga nggak masalah. Dari berita yang saya tahu kan Cuma diambil alih saja sama Grab, jadi Uber juga masih berjalan seperti biasanya. Cuma, di bawah naungan Grab, namanya juga tetap uber. Kalau layanan baru juga pasti ada, kayak semisalnya nanti dari pihak Ubernya mengupdate aplikasinya si Grab, ya layanannya Grab banget lah.
Jadi kalau mau pesan juga masih sama seperti biasanya. Bisa jadi nanti, mungkin kalau misalnya kalau pesan Uber nggak dapat-dapat nanti yang datang Grab.
3. Rokhimin (47) Driver Uber
Saya sudah kerja di Uber 7 bulan, saya juga belum tahu perubahannya sebagai pengemudi Uber. Terus juga nanti waktu penetapan tanggal 8 April Uber sudah nggak ada, jadi pesan lewat Grab. Jadi Grab karena sudah di ambil alih dan harus download Grab. Saya sebagai driver Uber, yang tetap mau kerja kayak gini, harus daftar ulang lagi kayak dari awal, saya juga udah daftar lagi jadi nanti dikonfirmasi tanggal 8 itu.
4. Sarah Amalia (29) Karyawan Swasta
Gimana ya, saya nggak tahu pasti sih gimana nantinya. Saya nggak terlalu paham sih kalau masalah kayak gitu, tapi kalau pendapat saya sih itu pilihan yang tepat sih buat Uber, soalnya kan yang saya tahu dia punya utang banyak ya perusahaan Uber, mungkin karena bingung harus kayak gimana, jadinya pilihan itu yang di ambil.
5. Agung Rahmat (35) Wiraswasta
Ya saya sebagai pengguna ojek online sih, nggak merasa dampaknya seperti apa. Cuma nanti tunggu saja pas penetapannya itu. Itu lebih ke urusan mereka kayak gimana, mungkin langkah tersebut menguntungkan Grab sama Uber. Ya saya sih nggak ada masalahnya sama sekali.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)