"Blended finance" juga sejalan dengan "Sustainable Development Goals" (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menjadi target pembangunan yang dirancang dan dilakukan oleh negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia.
"Sekarang pemerintah menterjemahkannya. (Khusus) di bidang saya, karena banyak proyek infrastruktur di tempat kami, juga sektor energi, ini jadi model. Karena juga menyangkut lingkungan," tuturnya.
Luhut menyebut sejumlah proyek di bawah koordinasi kementeriannya yang bisa diajukan untuk mendapat pendanaan "blended finance" diantaranya proyek pengolahan sampah menjadi energi, kereta ringan (LRT) hingga panas bumi.
Ia mengungkapkan, saat ini tim dari Kemenko Kemaritiman tengah mengemas pengajuan paket investasi proyek-proyek tersebut untuk bisa dipresentasikan pada 18 April mendatang kepada World Economic Forum saat Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia di Washington, AS.
"Nanti kita akan bicara langsung dengan SMI (PT Sarana Multi Infrastruktur) juga mengenai proyeknya. Kita berharap ada 10 proyek. Tapi tadi kita sepakat kalau bisa lebih banyak, ya kita bikin lebih banyak," imbuhnya.