JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa aliran modal masuk asing (capital inflow) ke Indonesia mulai terjadi. Terlebih pada dua minggu terakhir di bulan April. Sebelumnya sejak bulan Maret dana asing mulai keluar dari Indonesia.
Baca Juga: BI: Penambahan Libur Lebaran Tingkatkan Konsumsi
“Mengenai inflow pertama di bulan April sudah ada tanda-tanda inflow. Khususnya instrumen surat utang negara (SUN). Ada sekitar USD800 juta (sekira Rp10,8 Triliun dengan kurs Rp13.500 per USD) yang masuk,” ungkap Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Dia mengatakan, hal ini terjadi karena adanya sentimen positif dari kenaikan rating utang Indonesia. Dimana, lembaga pemeringkat internasional, Moddy's, menaikkan Sovereign Credit Rating (SCR) atau rating utang Indonesia dari Baa3 dengan Outlook Positif menjadi Baa2 dengan Outlook Stabil.
“Itu pengaruh juga dari rating, itu artinya indikator-indikator kita banyak yang positif. Mungkin dalam waktu dekat juga kita akan masuk dalam global bond indeks, nilai surat utang kita jadi gambaran bahwa asing memberikan keyakinan pada Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, aliran dana yang masuk ke Tanah Air ini berdampak pada penguatan nilai tukar Rupiah. Sebab, ini mencerminkan net supply valuta asing juga mulai terbentuk.