Dua negara berkembang yang masih kokoh terhadap Dolar AS adalah mata uang Thailand, Thai Baht yang menguat 4,01% dan mata uang Malaysia, Ringgit Malaysia yang terapresiasi 3,82%.
Bank Sentral menyebut, pelemahan Rupiah disebabkan oleh sentimen global. Pasar melakukan antisipasi atas kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat The Fed yang diyakini akan lebih agresif. Di samping itu, gejolak pasar global juga dipengaruhi kenaikan imbal hasil surat berharga Amerika Serikat (US Treasury) yang hampir mencapai 3,0%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)