Ketika Rupiah melemah, ada kecenderungan investor asing menarik investasi mereka dari pasar negara berkembang seperti Indonesia kepada pasar negara maju.
"Pada saat rebalancing itulah investor akan mengkalkulasi lagi kebijakan investasi mereka," ujar Samsul.
Baca Juga: Rupiah Dekati Rp14.000, Agus Marto: BI Sudah Intervensi Cukup Besar
Sebelumnya, pantauan Bank Indonesia menyebutkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, dari awal tahun hingga periode dua sampai tiga hari lalu mengalami depresiasi hingga 2,23%. Akan tetapi, pelemahan Rupiah cenderung lebih baik ketimbang koreksi mata uang negara berkembang lainnya, seperti Brazillian Real (turun 2,81%), Indian Rupee (turun 3,38%), Philippine Peso (turun 4,15%), dan Turkish Lira (turun 6,54%).