Menurutnya ketika rupiah melemah maka secara otomatis menciptakan kekhawatiran bagi pelaku usaha. Misalnya saja bagi para terkait dengan nilai impor mereka, ketersediaan dolar di dalam negeri. Termasuk kepastian bagaimana mereka bisa menghitung kelayakan usaha.
Baca Juga: Aksi Bank Indonesia Atasi Pelemahan Rupiah
Kewaspadaan dan monitoring secara berkala, kata Firmanzah, perlu dilakukan pemerintah melihat ketimpangan antara rupiah terhadap dolar AS.
“BI (Bank Indonesia, Red) sudah masuk ke market, beberapa hari terakhir melakukan intervensi ke pasar. Meskipun untuk jumlah memang tidak mereka sampaikan,” katanya. Menurutnya, tanpa intervensi BI dolar AS diyakininya sudah menyentuh Rp14.200 – Rp14.300.