"Setiap diperlukan dan ada kesempatan, BI akan memperkuat jaringan pengaman keuangan nasional. Ini untuk jaga stabilitas nilai tukar Rupiah," katanya.
Selain itu, kerjasama ini juga bermaksud untuk mengurangi penggunaan USD dan memperkuat mata uang di negara kawasan Asia. Meski secara nilai penggunaan JPY tak lebih besar ketimbang USD, namun hal ini mendorong ruang pengurangan ketergantungan pada USD. "Ini semangatnya membantu memperluas penggunaan mata uang non dolar (USD)," katanya.
Doddy juga menyatakan, hal ini menunjukkan kuatnya kerjasama keuangan Indonesia dengan Jepang. Dimana dalam perdagangan, selama 2010-2016 rata-rata nilai ekspor per tahun ke Negara Sakura tersebut mencapai USD23,9 miliar atau menyumbang 14% dari total ekspor. Sedangkan nilai impor dari Jepang mencapai Rp17,1 miliar per tahun atau 10,6% dari total impor.