Selain itu, meningkatnya pendapatan premi juga didorong oleh tumbuhnya saluran keagenan sebesar 18,6% dengan kontribusinya sebesar 37,2%. Sementara saluran distribusi alternatif meskipun mengalami penurunan sebesar 4,1%, akan tetapi masih menyumbangkan kontribusi sebesar 16,5%.
“Ini menunjukkan makin sadarnya masyarakat akan adanya beragam saluran distribusi di mana mereka bisa mendapatkan akses terhadap produk asuransi jiwa di pasar," jelasnya.
Hendrisman juga menambahkan, jumlah investasi pada kuartal pertama 2018 juga mengalami peningkatan pada kuartal pertama 2018 sebesar 16,8% atau Rp491,52 triliun. Kenaikan ini juga berpengaruh terhadap jumlah aset.

Tercatat total aset AAJI mengalami kenaikan 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun ini asset AAJI mencapai Rp550,08 triliun, padahal tahun lalu hanya sebesar Rp475,75 triliun saja.