JAKARTA - Pemilik PayTren payment gateway, Ustad Yusuf Mansur, menargetkan dana transaksi pada dompet elektronik besutannya tersebut bisa mencapai Rp20 triliun hingga Rp30 triliun. Sejalan dengan itu, pengguna PayTren diharapkan mencapai 10 juta pengguna hingga akhir tahun.
Dia menyebut, setelah mengantongi izin dari Bank Indonesia (BI), PayTren memiliki peluang besar sebagai alat pembayaran elektronik. Sebagaimana diketahui, PayTren atau PT Veritra Sentosa International (VSI) PayTren, sudah mengantongi izin dari bank sentral.

"Kita akan kejar sampai akhir tahun karena semua entitas muslim hari ini agak kesulitan membuat e-money yang baru. Sedangkan semua kerjasama e-money itu harus lapor ke Bank Indonesia. Jadi peluang PayTren untuk speed up di tahun pertama ini adalah peluangnya," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Yusuf Mansur juga akan berkomunikasi dengan beberapa organisasi seperti Muhammadiyah serta Nahdatul Ulama (NU) untuk mendorong penggunaan PayTren. Sebab, proses pembuatan uang elektronik sendiri terbilang susah lantaran harus melibatkan banyak persyaratan.