JAKARTA - PT Pertamina memiliki bisnis gas terintegrasi dengan masuknya PGN dan Pertagas dalam satu perusahaan bersama Pertamina Group setelah Holding Migas resmi terbentuk.
Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra dalam sambutannya pada Gathering Indonesian Gas Society mengatakan, dengan berdirinya holding migas, Pertamina pun memiliki infrastruktur gas yang terintegrasi dari PT Pertagas dan PGN.
"Dengan holding ini, jaringan pipa kami akan mencapai lebih dari 9.600 kilometer, sebagai pipa gas terpanjang di Asia Tenggara," kata Basuki yang akrab disapa Tiko, di Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Dia menjelaskan melalui integrasi dalam Pertamina Group, perusahaan akan melakukan beberapa langkah strategis yakni meningkatkan pasokan gas domestik, meningkatkan efektivitas dan keberlanjutan distribusi gas, mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur yang ada. Kemudian, juga membangun di area baru serta meningkatkan kapasitas untuk berinvestasi.
Tiko memaparkan beberapa hal yang akan dicapai yakni potensi pertumbuhan bisnis gas sebesar 7%-9% selama lima tahun ke depan. Volume transmisi gabungan sebesar 2,627 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) di seluruh jaringan PGN dan Pertagas.
Dengan potensi yang dimiliki, Pertamina terus melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan di bisnis gas melalui berbagai forum. Salah satunya melalui forum tahunan Indonesian Gas Society (IGS). Forum ini bertujuan mengevaluasi strategi, masalah, tantangan, dan peluang bisnis gas di Indonesia.