Sementara itu, pengadaan pesawat yang terealisasi tahun ini adalah kontrak dua unit NC212i (Light Lift Fixed Wing Aircraft/LLFWA) untuk Angkatan Bersenjata Filipina serta tiga unit NC212i Miltrans untuk Angkatan Udara Vietnam dengan nilai kontrak sebesar USD35,53 juta.
“Strategi kami mendorong penjualan ekspor antara lain bersinergi dengan para stakeholder. Termasuk bekerja sama dengan financial institution untuk kebutuhan pendanaan kami,” ungkap Elfien.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, pemerintah terus memberikan dukungan kepada PTDI untuk terus meningkatkan kiprahnya baik di dalam maupun luar negeri. Di tengah kondisi pelemahan mata uang Rupiah, pihaknya berharap PTDI dapat meningkatkan ekspor.
“PTDI juga terus meningkatkan daya saing produksi dalam jangka panjang. Dengan begitu, diharapkan bisa terus melebarkan sayapnya. Tidak hanya di negara-negara Asia, tetapi juga di Eropa, Amerika, dan Afrika,” ungkap Harry. (Arif Budianto)
(Dani Jumadil Akhir)