Dengan kecepatan 300 kph, perjalanan dari Mekkah ke Jeddah hanya akan memakan waktu 21 menit, Jeddah ke Bandara King Abdulaziz 14 menit, Bandara King Abdulaziz ke Rabigh 36 menit, Rabigh ke Madinah 61 menit, dan Mekkah ke Madinah 2,5 jam. Pemerintah Arab Saudi menyatakan 70% dari 3.000 karyawan Haramain berasal dari warga lokal.
Baca Juga: Malaysia-Singapura Sepakat Tunda Proyek Kereta Cepat Selama 2 Tahun
Haramain diperkirakan akan mengangkut hingga 60 juta penumpang per tahun ketika frekuensi layanan ditingkatkan pada kuartal pertama 2019. Arab Saudi juga sedang menggarap proyek lainnya, Riyadh Metro. Proyek kereta cepat Haramain didukung dengan teknologi paling mutakhir di dunia. Di antara bangunan yang melibatkan ahli infrastruktur dunia adalah Stasiun King Abdullah Economic City (KAEC), Stasiun KAEC yang berada di antara Mekkah dan Madinah menjadi penghubung dua kota suci tersebut. Perjalanan dari Stasiun KAEC ke Mekkah akan memakan waktu sekitar 55 menit, dan demikian juga perjalanan dari KAEC ke Madinah.
Pengawas Operasi dan Pemeliharaan Stasiun KAEC Saleem Mohammed Amin Bakshsh mengatakan, seluruh teknologi yang diterapkan pada kereta cepat tersebut merupakan yang paling mutakhir di dunia. “Teknologi yang anda bayangkan selama ini, akan tersedia di stasiun dan kereta cepat ini,” ujar Saleem. Dia menjelaskan bahwa bangunan Stasiun KAEC, yang berada sekitar 110 kilometer dari pusat kota Jeddah, merupakan rancangan dari perusahaan arsitektur Inggris, sedangkan teknologi kereta dibangun oleh perusahaan asal Spanyol, Talgo. Seluruh teknologi yang digunakan di Stasiun KAEC akan membuat perjalanan para penumpang lebih aman dan nyaman, mulai pembelian tiket melalui sejumlah mesin, pengecekan tiket kereta pada pintu masuk menuju peron, hingga saat mereka berada di dalam kereta.

(Sumber: Railjournal)
Sementara itu, petugas pelayanan di Stasiun KAEC, Rayan Al-Thoubaiti, menjelaskan bahwa stasiun ini memiliki enam jalur kereta, yang terdiri atas dua jalur ganda di tengah, dan satu jalur tunggal di tepi kanan dan kiri. “Panjang total dari setiap kereta adalah 216 meter dan terdiri atas 13 gerbong, yakni 8 gerbong untuk kelas ekonomi dan 5 gerbong untuk kelas bisnis,” jelasnya seraya mengatakan bahwa kereta tersebut digerakkan dengan listrik berkekuatan 25.000 volt. Di dalam gerbong kereta, para penumpang dapat memesan makanan dan minuman dari kafetaria, sambungan listrik dan internet, serta semakin nyaman dengan adanya layar yang menunjukkan peta perjalanan, jarak dan waktu tempuh perjalanan, serta suhu di luar kereta.
Lebih lanjut, Rayan menjelaskan bahwa setiap kereta tunggal dapat mengangkut 417 penumpang, dan kereta bertingkat sebanyak 834 penumpang. Seluruh fasilitas di stasiun dan kereta juga ramah kepada para penumpang yang berkebutuhan khusus. Dengan kapasitas sebanyak itu, kereta cepat Haramain siap melayani masyarakat dan para pengunjung dari luar Arab Saudi, terutama jamaah haji dan umrah yang jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan peningkatan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
Rayan mengatakan ada lima stasiun yang dilewati oleh kereta cepat sepanjang rute Mekkah-Madinah, yakni Stasiun Mekkah, Stasiun Jeddah, Stasiun Bandara King Abdul aziz, Stasiun KAEC, dan Stasiun Madinah.
(Muh Shamil)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)