JAKARTA - Pemerintah kompak memperkirakan harga beras akan terus stabil hingga akhir tahun ini. Saat ini stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) hingga Senin 1 Oktober 2018 mencapai 2,8 juta ton. Angka ini mencakup stok dari serapan domestik sebanyak 1,5 juta ton.
Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar memastikan, stok yang nantinya disalurkan untuk operasi pasar (OP) tersebut akan mampu meredam potensi kenaikan harga beras sampai masa panen 2019.
"Harga beras sekarang masih aman, beberapa daerah masih sekitar Rp8.500 per kg untuk medium. Kami juga masih bisa menyerap gabah dari petani seharga Rp4.070 per kg, dan serapannya kuat terutama di Sulawesi," tegas Bachtiar dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga: Mendag Cerita Banyak Caleg Bagi-Bagi Beras
Di sisi lain, Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan padi dan Beras Soetarto Alimoeso mengatakan, harga Gabah Kering Panen (GKP) mengalami kenaikan wajar lantaran masih adanya pasokan di tingkat petani.
"Harga GKP masih aman. Belum terlalu mengkhawatirkan. Memang naik, karena beberapa pekan lalu masih Rp 4.600 per kg, tetapi kenaikan itu disebabkan oleh mulai turunnya pasokan di beberapa tempat setelah masa panen usai," ujar Alimoeso
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Satistik (BPS) Suhariyanto juga meyakini harga beras di tingkat konsumen akan tetap terkendali.
"Kondisi panen tahun ini memang diperkirakan terganggu oleh faktor alam. Namun, kami melihat harga beras masih akan stabil, berikut pasokannya di pasar. Sebab, kabar terakhir yang kami terima stok cadangan beras pemerintah (CBP) Bulog sudah lebih tinggi dari tahun lalu," ujarnya.
Baca Juga: Menko Darmin Minta BPS Bisa Siapkan Data Harga Beras Sesuai Jenis
Selain beras, tren penurunan harga-harga juga terjadi pada bahan makanan lain penyumbang deflasi. Setelah Agustus lalu deflasi 0,05%, pada September malah lebih landai menjadi 0,18%. Penyumbang utama deflasi berasal dari penurunan harga kelompok bahan makanan antara lain daging ayam, bawang merah, ikan segar, sayur-sayuran, telur ayam, hingga cabai rawit.