Sehingga dana-dana asing yang selama ini hinggap di negara berkembang mulai kembali lagi ke Amerika Serikat. Hal itu pula yang membuat sentimen positif tlnilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain termasuk Indonesia. "Ekonomi Amerika entah bagaimana itu, memang bagus. Heran kita. Jadi ekonomi AS memang bagus," ujarnya.
Selain itu menurut Darmin, faktor lainnya adalah karena perang dagang antara negara yang semakin meluas. Kebijakan pembatasan impor dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, membuat negara-negara berkembang termasuk Indonesia terkena imbasnya.
4. Rupiah Tembus Rp15.000/USD, Ini yang Bakal Dilakukan BI
Ekonom Institute Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menyatakan, Bank Indonesia (BI) akan melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Intervensi yang dimaksud adalah menggelontorkan cadangan devisa hingga menaikkan suku bunga acuannya lagi. “Selanjutnya langkah BI akan terus intervensi cadangan devisa. Kemungkinan besar bulan Desember BI akan kembali naikan bunga acuan 25 bps lagi,” katanya.
5. Rupiah Anjlok Rp15.100/USD, Kemenkeu: Pendapatan Negara Meningkat
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pelemahan Rupiah terhadap dolar AS ternyata memiliki dampak positif terhadap keuangan negara. Sebab menurutnya, pendapatan negara akan meningkat setiap kali Rupiah mengalami pelemahan.