Oleh karena itu sejumlah instrumen pendanaan diperlukan agar tak hanya berpangku pada APBN maupun BUMN saja. Dalam hal ini pihak swasta didorong untuk bisa terlibat dalam pendanaan.
"Ini kita perjuangankan isunya agar pembiayaan infrastruktur tidak hanya APBN dan BUMN, tapi lebih banyak swaasta, baik project bond, instrumen lainnya atau penanaman modal langsung," jelasnya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Pertemuan IMF-World Bank Bukan karena Indonesia Mau Utang
Isu ketiga yakni terkat ekonomi dan keuangan digital. Dalam hal ini bagaimana memperluas dan meningkatkan UMKM dengan era digitalisasi. "Memperluas startup-startup yang lain, termasuk terkait fintech," imbuh dia.