"Meski kami menurunkan proyeksi, karena kebijakan pengetatan suku bunga AS, harga minyak dan perang dagang AS-China tapi kami lihat pertumbuhannya masih cukup kuat," terangnya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya, ada peluang untuk pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didorong dengan pertumbuhan penduduk dan bonus demografi.
Baca Juga: Menteri Bambang Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,2%
"Indonesia akan mendapat penerimaan pajak yang banyak, juga dengan investasi di pendidikan, infrastruktur, sosial akan menguntungkan banyak orang. Kami ingin Indonesia melihat hal itu, untuk menaikkan human capital," jelas dia.