BALI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memaparkan, capaian Indonesia selama empat tahun terakhir dalam membangun infrastruktur. Hal tersebut disampaikan kepada para investor dan peserta Pertemuan Tahunan IMF-World Bank dalam acara Indonesia Investment Forum 2018 di Hotel Conrad, Bali, Selasa (9/10/2018).
Baca Juga: Pengusaha AS Bakal Investasi Besar di Indonesia, tapi Ada Syaratnya
"Saat ini kita memiliki 143 BUMN mencakup 30 sektor. Bersama-sama, BUMN merepresentasikan 15% dari GDP Indonesia, dalam akselerasi pembangunan barat ke timur BUMN akan memerankan perannya," ujar Rini dalam paparannya di Hotel Congrad, Bali, Selasa (9/10/2018).
Menurutnya BUMN terus mendorong konektivitas dengan pembangunan jalan tol, pelabuhan juga bandara. Rini menyebutkan, kurang dari 4 tahun sepanjang 1254 km telah dibangun, pada 2017 dibangun 27 pelabuhan sedangkan 24 pelabuhan baru terjadwal selesai di 2018.
Selain itu, pembangunan 7 bandar udara baru dalam kurun waktu 2015-2017. Hal ini semakin meningkatkan jumlah wisatawan ke Indonesia.
Dari infrastruktur listrik, tingkat elektrofikasi di Indonesia menjadi 97% dari sebelumnya 84%. "Anak-anak di pedesaan Papua sekarang bisa menikmati belajar dengan cahaya lampu," imbuhnya.
Baca Juga: Pengusaha AS Bakal Investasi Besar di Indonesia, tapi Ada Syaratnya
Oleh sebab itu, untuk terus mendorong pembangun infrastruktur diperlukan pendanaan yang tak hanya mengandalkan APBN atau kas BUMN. Pihak swasta didorong untuk bisa terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Dia menyatakan, dari semua proyek pembangunan yang dikerjakan memiliki peluang investasi USD41,1 miliar. "Hari ini kami mengundang Anda untuk mengetahui banyak peluang investasi yang menarik di berbagai sektor. Ada hampir 80 proyek dengan total nilai USD42 miliar (setara Rp639,92 triliun dengan kurs Rp15.200 per USD) yang melibatkan 21 BUMN," tawarnya kepada investor.
Rini menyatakan, pemerintah sangat menyambut investor untuk bisa terlibat dalam proyek-proyek tersebut. "Saya jamin bahwa bermitra dengan BUMN adalah pendekatan yang tepat untuk berinvestasi di Indonesia. Dan tidak ada waktu yang lebih baik untuk melakukannya daripada sekarang," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)