Airlangga menuturkan, kebutuhan GIS untuk memenuhi kebutuhan transmisi tenaga listrik di Indonesia mencapai sekitar 150 set per tahun dengan nilai TKDN berkisar 33,09% hingga 34,61%.
“Dengan diresmikannya pabrik ini, maka industri manufaktur lokal berkontribusi lebih besar lagi dalam memenuhi kebutuhan GIS,” ujarnya. Airlangga berharap perusahaan tersebut bisa melakukan transfer teknologi sehingga daya saing dan kemampuan industri dalam negeri akan meningkat.
Sementara itu, Presiden Divisi Power Grid ABB Claudio Facchin menjelaskan, ekspansi terbaru tersebut menggaris bawahi komitmen perusahaan terhadap Indonesia.
“Fasilitas ini akan mendukung upaya Indonesia memperkuat infrastruktur transmisi listriknya, meningkatkan keandalan jaringan, dan membantu memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat,” katanya.