Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Selain Solar, Menteri Susi Terima Keluhan soal Turunnya Harga Ikan

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 12 Oktober 2018 |11:44 WIB
Selain Solar, Menteri Susi Terima Keluhan soal Turunnya Harga Ikan
Foto: Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Antara)
A
A
A

Meski demikian, Susi tidak menampik bahwa masih banyak kendala yang ditemui nelayan untuk menikmati panen ikan yang berlimpah ini. “Tadi nelayan mengeluh solar susah, padahalkan masa panen ikan terbatas. Nanti mungkin saya akan rapat konsolidasi meminta pada musim panen ikan itu kecukupan solar harus dijaga,” ujarnya.

Baca Juga:

Tidak hanya perkara ketersediaan stok bahan bakar, Susi juga menerima aduan dari masyarakat mengenai harga ikan pada musim panen yang turun drastis. Ikan tongkol misalnya, sebelum musim panen, nelayan menjualnya dengan harga Rp15.000 per kilogram. Namun, beberapa waktu belakangan hanya dihargai Rp9.000 per kilogram bahkan Rp6.000 per kilogram untuk yang berukuran kecil. “Saya pikir itu terlalu rendah (harga beli tongkol). Mestinya bisa bertahan di Rp10.000 ke atas. Sekitar Rp10.000-15.000,” tandasnya.

Menteri Susi Angkat Bicara soal Kebakaran Kapal di Pelabuhan Benoa

Karena itu, menurut Susi, business process pelelangan ikan harus dibenahi sebagai mana mestinya. Selama ini, proses pelelangan ikan yang seharusnya dilakukan secara terbuka masih dilakukan secara tertutup.

“Sistem tertutup itu rawan kecurangan, manipulasi, dan kompromi. Jadi, akhirnya harga kenelayan sangat rendah. Solusinya kita memikirkan sistem pelelangan yang lebih baik, mengundang lebih banyak pembeli, atau kita membuat badan usaha pemerintah apakah BUMN, BUMD, atau koperasi yang dikelola pemerintah bersama masyarakat nelayan itu sendiri untuk menjadi seperti Bulog, yang menjaga batas harga bawah beras,” ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement