Dia menjelaskan, dari sisi produksi, pertumbuhan didukung semua lapangan usaha. Namun Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 9,19%, tapi kontribusinya tak signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, hanya sebesar 1,79% kepada PDB.
"Kemudian disusul Jasa Perusahaan 8,87%, kontribusinya1,77% terhadap pertumbuhan ekonomi. Serta Informasi dan Komunikasi sebesar 8,98% dengan kontribusinya 3,75%," sebutnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/8/2018).
Sementara, sektor Industri Pengolahan masih memegang peranan terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan pertumbuhan 4,33% atau berkontribusi 19,66% pada PDB. Secara rinci, industri batu bara dan pengilangan migas malah turun 1,63%, sementara industri non migas naik 5,01%.
Kemudian dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (PK-LNRT) sebesar 8,54%. Tak berperan signifikan, hanya menyumbang 1,19% terhadap PDB.
"Menguat karena adanya berbagai kegiatan dalam rangka persiapan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden," kata dia.