“Artinya, kalau B20 saja bisa menghemat 6 juta kiloliter, maka dengan hybrid dan plug-in hybrid akan mampu dua kali lipat penghematannya,” ungkapnya. Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan, pihaknya telah mengusulkan terkait pengembangan industri charging station maupun insentif yang disediakan.
“Kita usulkan terbuka sehingga untuk mengharmonisasikan masukan-masukan yang ada, memang membutuhkan proses pembahasan yang lama agar memastikan bahwa arah kebijakan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dalam mendukung tumbuhnya industri automotif nasional,” ujarnya.
(Oktiani Endarwati)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)