Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stok Beras Aman, Inflasi Terkendali dan Kemiskinan pun Turun

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 14 November 2018 |07:52 WIB
Stok Beras Aman, Inflasi Terkendali dan Kemiskinan pun Turun
Foto: Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Kementan)
A
A
A

JAKARTA – Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) terpantau masih dalam kondisi aman, bahkan cenderung berlimpah.

Per 12 November kemarin, stok beras di PIBC tercatat mencapai lebih dari 51.000 ton. Stok pada bulan November ini berada di kisaran 50.000, lebih besar dibandingkan stok bulan November tahun lalu yang berada di kisaran 40.000 ton – 45.000 ton.

Ketersediaan beras di PIBC terus menjadi perhatian utama pemerintah karena selama ini stok beras PIBC menjadi barometer stok beras nasional. Berdasarkan pantauan langsung bersama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri pada Minggu 11 November 2018, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan ketersediaan beras mencukupi dan harga terkendali.

"Kita mengecek pangan di lapangan mulai jam 5 subuh tadi. Alhamdulillah semua posisi stabil. Tidak ada alasan (harga naik). Maaf jangan lagi dibawa ke ranah politik,” ujar Amran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/11/2018).

 Baca Juga: Mentan Amran: Ada Anomali Harga Beras di Pasaran

Jaminan bahwa stok beras dalam kondisi aman juga disampaikan oleh DIrektur Utama PT Food Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi pada saat menerima kunjungan Menteri Pertanian tersebut. Meskipun terjadi pergerakan harga untuk beras jenis medium, tapi hal tersebut sudah diantisipasi dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog.

"Dalam kondisi saat ini sebenarnya memang produksi dari pertanian kita dalam hal ini beras sebenarnya cukup. Kalau di Jakarta saya harus sampaikan cukup, pasokan masih normal,” sebut Arief.

 Baca Juga: Stok Pangan Aman, Mentan: Tidak Ada Alasan Harga Beras Naik

Kondisi stok beras ini berkorelasi dengan tingkat inflasi yang cukup terkendali. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan inflasi Oktober sebesar 0,28%. Tingkat inflasi tersebut, menurut Staf Khusus Presiden Jokowi, Ahmad Erani Yustika, masih cukup terkendali karena harga bahan makanan tergolong stabil, termasuk beras sebagai komoditas penyumbang inflasi terbesar.

"Kelompok bahan makanan hanya mengalami inflasi sebesar 0,15%. Jadi, harga amat stabil," kata Erani.

 Baca Juga: Pasokan Melimpah tapi Harga Beras Medium Naik, Kok Bisa?

Secara keseluruhan, selama empat tahun terakhir, harga pangan juga dianggap terkendali. Bahan makanan di tahun 2017 mengalami penurunan yang signifikan sejak 2013. Pada 2013, tingkat inflasi bahan makanan sebesar 11,35%, kemudian turun menjadi 1,26% di 2017. Di tahun 2017 inflasi bahan makanan juga di bawah inflasi umum yang masih sebesar 3,61%.

Di kesempatan lain Pengamat Politik Pertanian Universitas Trilogi, Muhamad Karim menilai selain meningkatkan produksi pangan, kinerja program pertanian selama kepemimpinan Mentan Amran Sulaiman juga sangat luar biasa capainnya.

"Yang tercermin dari berbagai data makro pertanian, seperti besarnya PDB pertanian, penurunan kemiskinan di desa, pengendalian inflasi, ekspor maupun investasi selama empat tahun terakhir,” ungkap Karim.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement