SOLO - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong perusahaan-perusahaan sektor konsumer melantai di pasar modal melalui aksi Initial Public Offering (IPO) dengan aturan free float yang baru.
Wasit pasar modal tersebut tengah mengincar perusahaan sektor konsumer dengan merek dagang Sosro hingga Kapal Api dan lainnya agar segera melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).
Baca Juga: 50 Perusahaan Listing di BEI Sepanjang 2018
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo berharap perusahaan-perusahaan tersebut melakukan IPO dengan saham yang dilepas ke publik bisa di atas ketentuan saham beredar atau free float yang ada sebesar 10%.
“Kita ingin perusahaan besar melenggang di bursa, dengan free float yang besar,” katanya seperti dikutip Sabtu (17/11/2018).

Dia menambahkan, saat ini bukan hanya pihak BEI yang menunggu perusahaan tersebut untuk meramaikan pasar modal, tapi juga pihak investment banking. “Jadi bukan hanya bursa yang kejar tapi juga investment banking. Tapi belum IPO bukan karena worry karena belum berkeinginan,” sebutnya.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, target perusahaan IPO pada 2019 masih sama yakni 35 emiten baru meskipun ada pemilihan presiden (pilpres).
Baca Juga: IPO, Distribusi Voucher Nusantara Bidik Rp800 Miliar
"Sebetulnya target kita tahun ini 35 perusahaan juga. Alhamdulillah sekarang sudah mencapai 54 perusahaan, dan di pipeline juga masih ada. Tahun depan target juga tetap 35 perusahaan. Walaupun ada pilpres, kita tetap optimis. Tapi harapannya agar bisa di atas (jumlah) itu juga," ujarnya.
Untuk diketahui, perusahaan konsumer dengan merek ternama lokal yang telah melakukan IPO adalah Garuda Food. Sayangnya hanya 35 juta lembar Atau 0,47% yang dilepas ke publik. Sedangkan, 727,84 juta lembar saham menjadi konversi saham dari MCB.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)