Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Uji Coba Biodiesel 20% pada Kereta Api, Ini Hasilnya

Rikhza Hasan , Jurnalis-Minggu, 25 November 2018 |18:20 WIB
Uji Coba Biodiesel 20% pada Kereta Api, Ini Hasilnya
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia melakukan pencampuran 20% biodiesel (B20) pada uji coba lokomotif setelah diberlakukannya pencampuran 20% biodiesel (B20) pada kendaraan roda dua dan roda empat.

Selama 6 bulan, Teknis kajian dan Uji Jalan Penggunaan solar dengan campuran 20% Biodiesel (B20) oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui BLU Lemigas bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Institut Teknologi Bandung, menunjukkan tidak adanya permasalahan pada mesin lokomotif yang diujicobakan.

Di samping itu, hasil menunjukkan bahwa kualitas bahan bakar B20 memenuhi spesifikasi yang ditetapkan pemerintah. Komponen filter lokomotif berfungsi dengan baik dan telah memenuhi rekomendasi Original Equipment Manufacturer (OEM) periode penggantian filter, yaitu selama 3 bulan.

 Baca Juga: Uji Coba Biodiesel pada Kereta Api, Apa Hasilnya?

Komponen-komponen yang diujikan adalah mutu bahan bakar B20, performa mesin lokomotif serta performa material komponen mesin seperti pompa bahan bakar dan injektor bahan bakar.

Pengambilan sampel bahan bakar B20 dilakukan di tiga Dipo Lokomotif yaitu Tarahan, Tiga Gajah, dan Tanjung Enim Baru. Sampel diambil dari tangki lokomotif, mobil tangki pengiriman, nosel pengisian, tangka penyimpanan dan TBBM Fame.

Uji jalan dilakukan pada dua jenis lokomotif CC205 milik PRL/EMD dan dua Lokomotif CC206 milik GE yang digandeng menarik kereta batu bara atau babaranjang. Dalam uji coba tersebut, satu unit menggunakan bahan bakar B0 dan satu unit menggunakan bahan bakar B20.

Baca Juga: Usai Biodiesel 20%, Program B30 Siap Uji Coba di 2019

Lokomotif-lokomotif yang diuji tersebut telah menempuh jarak sejauh lebih dari 54.000 kilometer (km) untuk mesin Lokomotif Electro Motive Diesel (EMD) dan lebih dari 58.500 km untuk mesin General Electric (GE). Melalui rute pulang-pergi Stasiun Tanjung Enim - Stasiun Tiga Gajah - Stasiun Tarahan yang berjarak kurang lebih 800 km dengan waktu tempuh kurang lebih 2,2 hari.

“Saat ini Pemerintah memang mendorong penggunaan B20 angkutan orang maupun angkutan barang,” ujar Kepala Badan Litbang ESDM FX Sutijastoto, dikutip dari situs Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (25/11/2018).

Baca Juga: Realisasi Mandatori B20 Sudah Capai 95%

Sujiastoto juga akan menyampaikan rekomendasi atas hasil uji B20 yang aman digunakan untuk kereta api.

"Pemerintah telah memperluas penerapan kewajiban pencampuran biodiesel B20 mulai 1 September 2018 dalam rangka mengurangi defisit dan impor bahan bakar minyak serta menghemat devisa," jelas Sutijastoto beberapa saat lalu.

Penerapan B20 untuk Kereta Api merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM dalam meningkatkan kualitas transportasi darat di Indonesia. Hal ini sejalan dengan semangat Hari Perhubungan Darat Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 November 2018.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement