“Pada dasarnya, memamerkan kekayaan bukan lagi cara untuk menandakan kekayaan. Di AS khususnya, 1% teratas telah menghabiskan lebih sedikit untuk membeli barang-barang mewah sejak 2007,” kata Currid-Halkett,
Baca Juga: UEA Beri Visa Jangka Panjang bagi Orang Kaya dan Ilmuwan
Mengutip data dari survei pngeluaran konsumen AS, Currid-Halkett menyebutkan bahwa ini merupakan tren yang terus berkembang.
"Elit baru ini menempatkan statusnya melalui pengetahuan dan membangun modal budaya, belum lagi kebiasaan belanja yang menyertainya," kata Currid-Halkett.
(Dani Jumadil Akhir)