Produk unit link masih mendorong pertumbuhan total pendapatan premi dengan kontribusi sebesar 58,4% dan produk tradisional menyumbang sebesar 41,6%. Premi dari saluran distribusi Keagenan turut mengalami pertumbuhan sebesar 6,2% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 dan memiliki kontribusi terhadap total premi sebesar 39,7%. Selanjutnya, dari saluran distribusi alternatif pun turut mengalami peningkatan sebesar 2,5% yang berkontribusi sebesar 18,3% terhadap total premi di kuartal ketiga 2018.
Total Investasi pada kuartal ketiga 2018, mengalami perlambatan sebesar 0,02% menjadi Rp457,55 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017. Penurunan tersebut sehubungan dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif. Namun demikian, Total Investasi tetap mengalami kenaikan sebesar 2,6% dibandingkan kuartal kedua 2018. Instrumen investasi dalam bentuk Reksadana tetap menjadi kontributor tertinggi yaitu sebesar 33,3% dari Total Investasi industri asuransi jiwa di Indonesia. Disusul instrumen investasi dari Saham dengan kontribusi terhadap Total Investasi sebesar 32,4% dan mengalami kenaikan sebesar 11,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Kepala Departemen Hubungan Internasional AAJI Nelly Husnayati menagatakan, industri asuransi jiwa terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabah dalam membayarkan klaim, baik klaim murni saat risiko terjadi, maupun penarikan dana sebagian, penebusan polis, anuitas, dan manfaat lainnya.
Pada kuartal ketiga 2018, total klaim dan manfaat meningkat 6,7% menjadi Rp88,82 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp83,26 triliun. Klaim nilai tebus (Surrender), meningkat sebesar 0,7% dibandingkan tahun 2017 menjadi Rp47,66 triliun.
Baca Juga: Generasi Milenial Tertarik dengan Asuransi?