Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Ambil Gaji, Pendiri Twitter Jack Dorsey Tetap Kaya Raya

Rikhza Hasan , Jurnalis-Sabtu, 15 Desember 2018 |06:30 WIB
Tak Ambil Gaji, Pendiri Twitter Jack Dorsey Tetap Kaya Raya
Jack Dorsey (Foto: Forbes)
A
A
A

JAKARTA - Jack Dorsey merupakan pendiri Twitter dan Squre. Dia salah satu eksekutif utama yang terkenal menolak untuk mengambil gaji.

Selama beberapa tahun terakhir, dia menolak setiap pembayaran dari Twitter dan hanya menerima USD2,75 dari Square. Namun, Jack pernah menjual 1,7 juta lembar saham Square. Setelah penjualan tersebut, dia dapat menjaring keuntungan sebesar USD80 juta.

Selain itu, Jack Dorsey memiliki usaha kecil-kecilan yang sahamnya naik 80% pada tahun ini. Mayoritas kekayaan Jack terikat dalam kepemilikannya atas saham Square.

Baca Juga: Total Harta 50 Miliarder RI Masih Kalah dari Kekayaan Bos Amazon

Melansir dari Forbes, Jakarta, Sabtu (15/12/2018) pada awal 2018, dia memperoleh pendapatan dari bursa lebih dari USD1,9 miliar. Kekayaan bersihnya saat ini mencapai USD4,7 miliar, dengan 61 juta sahamnya dari akuntansi Square seharga USD3,9 miliar.

Twitter mengumpulkan keuntungan hampir 50% tahun ini. Jack yang memiliki saham di Twitter, belum juga menyentuh sahamnya sama sekali yang bernilai hampir USD600 juta. Sedangkan Evan Williams, salah satu pendiri Twitter telah menjual dan menyumbangkan hampir setengah sahamnya sejak April 2018.

Baca Juga: Pengusaha Terkaya Afrika Selatan Siapkan USD250 Juta untuk Program Reformasi Tanah

Tak hanya Jack, para pendiri miliarder seperti Mark Zuckerberg, Larry Ellison, serta Larry Page dan Sergey Brin pun menolak penerimaan gaji. Sebagai pengganti gaji biasa, mereka sering menerima kompensasi yang menguntungkan terkait dengan kinerja perusahaan. Mereka juga meraup keuntungan dari saham perusahaannya.

Keputusan Jack untuk menolak kompensasi merupakan bukti komitmennya dan keyakinan terhadap potensi penciptaan nilai jangka panjang Twitter. Jack menolak semua kompensasi, termasuk penghargaan saham, dari Twitter pada 2015, 2016, dan 2017.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement