30. Harjo Susanto, dengan kekayaan USD1,1 miliar dari bisnis barang konsumsi.
30. Harjo Sutanto dengan kekayaan USD1,1 miliar dari barang konsumsi
31. Harry Tanoesoedibjo dengan kekayaan USD980 juta dari media
32. Sudhamek dengan kekayaan USD920 juta dari bisnis makanan ringan dan minuman
33. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dengan kekayaan USD910 juta dari bisnis minyak sawit dan penambangan nikel
34. Osbert Lyman dengan kekayaan USD900 juta dari real estate
35. Hashim Djojohadikusumo dengan kekayaan USD850 juta dari beragam bisnisnya
36. Sjamsul Nursalim dengan kekayaan USD810 juta dari bisnis ban dan ritel
37. Kusnan dan Rusdi Kirana dengan kekayaan USD800 juta dari maskapai penerbangan
38. Danny Nugroho dengan kekayaan USD790 juta dari perbankan
39. Soegiarto Adikoesomo dengan kekayaan USD780 juta dari bisnis bahan kimia
40. Aksa Mahmud dengan kekayaan USD775 juta dari bisnis semen
41. Irwan Hidayat dengan kekayaan USD750 juta dari bisnis obat bahan alami
42. Achmad Hamami dengan kekayaan USD725 juta dari bisnis alat berat
43. Tjokrosaputro Benny dengan kekayaan USD670 juta dari pengembangan properti
44. Arini Subianto dengan kekayaan USD665 juta dari bisnis batu bara dan minyak sawit
45. Edwin Soeryadjaja dengan kekayaan USD660 juta dari bisnis batu bara dan investasi
46. Arifin Panigoro dengan kekayaan USD655 juta dari bisnis minya
47. Sabana Prawirawijaya dengan kekayaan USD640 juta dari bisnis makanan
48. Kardja Rahardjo dengan kekayaan USD625 juta dari bisnis jasa pengirima
49. Kartini Muljadi dengan kekayaan USD610 juta dari bisnis obat-obatan
50. Abdul Rasyid dengan kekayaan USD600 juta dari bisnis kayu dan kelapa sawit
Jalan Trans Papua Dibangun, Harga Semen Turun dari Rp1 Juta Jadi Rp400.000
Pemerintah saat ini tengah menyelesaikan proses pembangunan jalan Trans Papua. Rencananya, bulan ini pemerintah meresmikan jalur Jayapura-Wamena yang berjarak 575 kilometer
Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Oktorialdi mengatakan, meskipun masih belum diresmikan, jalur Trans Papua telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian di Papua. Salah satunya adalah dengan adanya penurunan harga barang di Papua
"Dulu kalau semen itu dijual sekitar Rp1 juta di Wamena, sekarang sudah turun jadi Rp400.000. Karena pengirimannya sudah bisa lewat darat," kata Oktorialdi di Hotel Ashley, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Dia mengklaim, meskipun jalur masih belum diresmikan jalan sudah bisa dilalui masyarakat. Pihaknya mengaku tidak bisa menahan tingginya antusiasme masyarakat yang ingin menggunakan jalur Trans Papua.
"Sebenarnya belum resmi dibuka tapi orang tidak bisa ditahan untuk lewat. Antusiasnya besar, mungkin karena selama ini lewat udara, sekarang sudah bisa lewat darat," kata Okto.
Meskipun begitu, ia mengatakan, pembangunan jalan di Trans Papua masih belum bisa sama seperti yang digunakan di Jakarta. Pasalnya, beberapa bahan yang diperlukan untuk membangun jalan masih terbatas keberadaannya di Papua.
"Selesainya jangan dibayangkan pakai aspal seperti di Jakarta, masih ada pakai tanah. Jembatan juga masih kayu," katanya lagi.
Ditemui di tempat yang sama Direktur Aparatur Negara Kementerian PPN/Bappenas Velix Vernando Wanggai mengakui, harga-harga barang di Papua turun karena konektivitas sudah berjalan. Dengan demikian, kegiatan logistik pun berjalan lebih optimal karena infrastruktur jalan sudah lewati kendaraan,
"Ini contoh untuk efisiensi harga dan mendorong ekonomi," kata Velix