Rudi pun mengambil respon atas upaya Boeing yang seolah mengalihkan kesalahan kepadanya.
“Pesawat itu mengalami masalah. Saya adalah pelanggan, mengapa mereka melakukannya sekarang dan melakukannya terhadap saya? Menciptakan persepsi bahwa saya harus disalahkan atas kecelakaan itu?” katanya.
Mengenai pembatalan pesanannya, tampaknya hampir tidak mungkin membatalkan tanpa sanksi finansial. Analis Penerbangan Indonesia Gerry Soejatman menilai Lion Air bisa saja menjual kembali atau menyewakan pesawat barunya nanti ke maskapai lain.

Seperti diketahui, perjuangan Kirana membangun Lion Air sangat panjang hingga mampu menjadikan Lion Air sebagai maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia. 18 tahun silam, pria berusia 55 tahun ini bersama saudaranya menyewa Boeing 737-200 untuk memulai layanan dari Jakarta ke Bali.