JAKARTA - Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini ditutup naik 3,86 poin atau 0,6% ke 6.194.
"Ini merupakan pencapaian yang diraih oleh Bursa Efek Indonesia, sesuai dengan target di atas 6.000," ujarnya, di Auditorium Bursa Indonesia, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Pria yang akrab disapa Jokowi ini pun menilai kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) positif, meski kondisi ekonomi global sulit diprediksi dan pasar dunia dinilai masih bergejolak.
Baca Juga: Ketua OJK: Indeks Saham Kita Tidak Seburuk Negara Lain
"Indeks harga saham saat ini merupakan yang terbaik ke dua dunia terkait dengan kinerja bursa dan juga jumlah perusahaan baru yang tercatat merupakan yang terbanyak sejak tahun 1995.
Jokowi menilai, hal ini terjadi karena kolaborasi serta kinerja antara sektor moneter fiskal dan rill. Ketiganya dinilai memiliki konsolidasi dengan baik dan bekerja sama serta kolaborasi dan saling mengisi. Pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai di atas 5%.
Presiden mengaku mendapat bisikan dari Menteri Perekonomian Darmin Nasution, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,17% karena didukung oleh inflasi yang rendah dari tahun lalu yaitu sebesar 3%.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menegaskan, perjalanan trasnsisi baru dimulai dan belum selesai serta menjaga kinerja bursa agar kepercayaan investor terhadap negara akan menjadinlebih baik," tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)