JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amreika Serikat (AS) makin mengalami penguatan. Rupiah mengawali pekan ini pada level Rp14.105 per USD hingga mencapai penguatan di level Rp13.990 per USD.
Berikut fakta-fakta mengenai Rupiah selama sepekan ini, yang telah dirangkum oleh Okezone, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
1. Awal Pekan Rupiah Berada di Level Rp14.105/USD
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Rupiah menguat 1% lebih ke level Rp14.105-an per USD.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.047/USD
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Senin (7/1/2019) pukul 9:17 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange dibuka menguat 165 poin atau 1,16% ke level Rp14.105 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.081 per USD – Rp14.184 per USD.
Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 240 poin atau 1,67% ke Rp14.105 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.055 per USD – Rp14.345 per USD.
2. Rupiah di Level Rp13.900/USD
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat sejak perdagangan awal pagi ini. Rupiah menguat nyaris 2% lebih ke level Rp14.000 -an per USD. Bahkan siang ini Rupiah sempat tembus level Rp13.900 per USD.
Baca Juga: Alasan Derasnya Dana Asing Rp6,8 Triliun Masuk Indonesia
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Senin (7/1/2019) pukul 14:03 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange menguat 216 poin atau 1,51% ke level Rp14.054 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.022 per USD – Rp14.184 per USD.
Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah menguat 285 poin atau 1,98% ke Rp14.060 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp13.990 per USD – Rp14.345 per USD.
3. Penyebab Rupiah Menguat
Bank Indonesia (BI) akan terus memberikan ruang bagi mata uang Rupiah untuk terus menguat, bahkan menyentuh level Rp13.900-an per USD salah satunya dengan mengefektifkan transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). BI akan membuka lelang DNDF dan dilanjutkan dengan intervensi bilateral melalui delapan broker secara kuat.
Meningkatnya aktivitas BI di pasar DNDF, selain untuk memastikan kurs offshore NDF terkendali, juga sebagai dukungan penuh bagi berkembangnya pasar DNDF agar lebih likuid dan efisien.
Sebab, bila transaksi DNDF ini terus berkembang terang dua dan banyak digunakan untuk hedging maka akan membantu men smoothing pembelian valas di dalam negeri, sehingga Rupiah bisa lebih stabil. Penguatan rupiah terjadi di tengah optimisme yang mewarnai pasar keuangan global atas prospek hasil negosiasi kesepakatan sengketa dagang AS dan China serta perubahan sikap Chairman FOMC The Fed atas laju suku bunga AS ke depan.