Ayahnya merupakan seorang guru di sekolah setingkat SMA. Meski terbatas kemampuan ekonomi, Narayana mampu kuliah ke luar daerah karena dikenal sebagai salah satu murid paling cemerlang tanpa kursus. Sejak remaja, Narayana sudah berkeinginan kuat untuk kuliah di bidang teknik di Institut Teknologi India. Dia lulus dengan nilai memukau. Kemudian dia bekerja di Institut Manajemen India sebagai kepala programmer. Tugasnya meliputi pengelolaan sistem komputer time-sharing yang saat itu baru muncul di India. Dia juga merancang dan menerapkan program penerjemah bernama BASIC di Electronics Corporation of India Limited (ECIL).
Saat memasuki tahun 1970-an yang juga menjadi tahun pertemuan dengan Sudha, dia memulai kewirausahaan pertamanya bernama Softronics, firma konsultan perangkat lunak. Keinginannya melamar Sudha harus terganjal karena sang ayah Sudha memintanya memiliki pekerjaan terlebih dahulu. Setahun kemudian, perusahaan rintisan Narayana gulung tikar. Atas peristiwa itu, dia terpaksa mencari pekerjaan baru dan bergabung dengan Patni Computer System di Pune sebagai manajer. Sejak saat itu dia mulai berani melamar Sudha dan diterima ayahnya dengan lapang dada.
Pernikahan dilaksanakan tidak lama setelah itu. Narayana dan Sudha kemudian pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk menjalani pelatihan. Kehadiran Sudha membuka pintu rezeki bagi Narayana yang kini menjadi miliarder.
(Muh Shamil)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)