"Kalau kita lihat penyebabnya adalah lebih karena defisit migas yakni USD12,4 miliar. Sementara nonmigasnya kita masih surplus USD4,8 miliar," kata Kepala BPS Suhariyanto.
Dia menyampaikan defisit neraca perdagangan pada 2014 tercatat sebesar USD2,20 miliar pada 2013 sebesar USD4,08 miliar dan pada 1975 sebesar USD391 juta.
Baca Juga: Defisit Neraca Perdagangan 2018 Terburuk Sejak 1975
Dia menambahkan selama 2018 perdagangan Indonesia dengan beberapa negara mengalami surplus, di antaranya dengan India surplus sebesar USD8,76 miliar, Amerika Serikat surplus hingga USD8,56 miliar dan Belanda surplus USD2,6 miliar.
Sementara, perdagangan mengalami defisit, di antaranya dengan Tiongkok USD20,8 miliar, Thailand USD5,1 miliar dan Australia USD2,9 miliar.
(Dani Jumadil Akhir)