JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan salah satu penyebab defisit neraca perdagangan Indonesia adalah impor migas yang terlalu besar. Oleh karena itu, Wapres menyatakan perlu didorong peningkatan kapasitas produksi energi dalam negeri.
"Ada dua hal yang menyebabkan perdagangan kita defisit yakni impor migas yang terlalu besar, kemudian juga ekspor kita naik, tapi tidak sebesar (nilai) impor kita. Artinya, adalah kita harus lebih meningkatkan kapasitas dalam bidang energi," kata JK seperti dikutip Antara News, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Baca Juga: Mendag Sebut Tingginya Impor Nonmigas Dorong Pembangunan dan Investasi
Wapres mengatakan, upaya pertama yang harus dilakukan untuk memperbaiki defisit neraca perdagangan tersebut adalah dengan meningkatkan nilai tambah produksi dalam negeri.
"Dalam menghadapi tersebut tentu masalah-masalah yang kita hadapi ialah bagaimana meningkatkan nilai tambah daripada negeri kita. Itu tentu menjadi bagian pertama yang harus kita lakukan untuk memperbaiki neraca perdagangan," katanya.
Baca Juga: Fakta Defisit Neraca Perdagangan Terburuk Sepanjang Sejarah, Nomor 4 Solusinya
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca perdagangan Indonesia pada 2018 mengalami defisit terbesar sejak 1975, yakni mencapai USD8,57 miliar.