Langkah ketiga, lanjut Iwa, adalah melakukan konsolidasi dengan beberapa pihak agar terjadi kesepahaman antarpihak sehingga masing-masing pihak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal.
”Keempat, perlu diadakannya rapat dengan beberapa pihak terkait di mana sebelumnya akan dibuat paper atau laporan berisikan progres yang sudah dilakukan dari 2014 hingga saat ini, dan apa yang akan dilakukan selanjutnya,” kata Iwa.
Baca Juga: Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Telan' 14 Kelurahan
Lebih jauh Iwa mengatakan, pembangunan kereta cepat akan menciptakan transit oriented development (TOD) dengan total panjang sekitar 142,3 kilometer, mulai dari Bandara Halim Perdana Kusuma di Jakarta (Kilometer 0), Karawang (Kilometer 41), lalu Walini (Kilometer 96), dan Tegal luar (Kilometer 142).
”Apabila nanti dilanjutkan ke Bandara Kertajati, dibutuhkan sekitar 70 kilometer lagi,” imbuh Iwa. (Agung Bakti Sarasa)
(Dani Jumadil Akhir)