Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Susi Minta Tarif Bea Masuk Ikan ke Jepang Dibebaskan

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 30 Januari 2019 |10:03 WIB
Menteri Susi Minta Tarif Bea Masuk Ikan ke Jepang Dibebaskan
Foto: Menteri KKP Susi Pudjiastuti (Okezone)
A
A
A

Permintaan terkait pembebasan tarif bea masuk, kata dia, juga pernah dilakukan saat General Review Indonesia Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Sementara itu, Presiden Direktur Japan External Trade Organization (JETRO) Keishi Suzuki menyatakan Indonesia akan mendapatkan pembebasan tarif bea masuk apabila bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP). Menurut dia, pembebasan tarif bea masuk akan meningkatkan investasi sektor perikanan di Indonesia. “Sekarang iklim usaha belum menggembirakan, tapi kami yakin akan berubah,” kata dia.

Baca Juga: Penyederhanaan Prosedur Ekspor Dibahas Minggu Ini

Dia mengatakan, tarif bea masuk merupakan pertimbangan sebelum melakukan investasi. Sebab itu, masuk anggota TPP sebaiknya dipertimbangkan karena dapat membebaskan bea masuk. Berdasarkan laporan KKP, Jepang masuk negara tiga besar tujuan ekspor perikanan di dunia selain Amerika Serikat. Produk utama ikan yang masuk ke Jepang ialah tuna dan udang. Namun, seiring perlakuan bea masuk tersebut, ekspor ke Jepang mengalami penurunan. Berdasarkan laporan Intenational Trade Centre menunjukkan, pada 2013 nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke Jepang mencapai USD670 juta, lalu menurun pada 2014 sebesar USD577 juta.

Tak berhenti di situ, penurunan juga terjadi pada 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar USD462 juta. Sementara pada 2016 mengalami peningkatan menjadi USD465 juta dan meningkat lagi pada 2017 sebesar USD478 juta. Sementara itu, berdasarkan laporan KKP, ekspor perikanan ke Jepang pada 2016 sebesar USD625 juta meningkat pada 2017 sebesar USD672 juta. Untuk estimasi produksi perikanan tangkap pada 2018 mencapai 7,2 juta ton naik 5,17% dibandingkan 2017 sebesar 6,8 juta ton. Selain itu, produksi perikanan budi daya meningkat 21,62% dan produksi rumput laut stabil di angka 10 juta ton.

“Sebab itu, kami ingin segera mendapatkan perlakuan yang sama dengan Vietnam dan Thailand,” ujar dia.

(Nanang Wijayanto)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement