JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan kebijakan tersulit yang dia ambil pada saat mendampingi Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Kerja adalah ketika Pemerintah ingin menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Dengan latar belakang pengusaha, JK selalu berpikir bahwa segala kebijakan yang dia buat dalam pemerintahan pasti akan ada risikonya; tinggal mencari cara bagaimana risiko tersebut diminimalkan.
"Salah satu, katakanlah ketegangan yang terjadi, itu kalau mau menaikkan BBM. Ya terpaksa, kadang-kadang (seperti misalnya) demo yang datang besok kalau kita naikkan sekarang. Tapi selalu saya katakan, dengan cara berpikir pengusaha lah, bagaimana mengakali sesuatu," kata Wapres JK dilansir dari Antaranews, Kamis (31/1/2019).
Baca Juga: Harga BBM di Zimbabwe Termahal di Dunia, Dijual Rp47.000 per liter
Agar kebijakan kenaikan harga BBM tetap diambil Pemerintah tanpa menimbulkan reaksi berlebihan di masyarakat, Wapres mengatakan caranya adalah dengan menentukan kenaikan harga tersebut di bulan puasa. Alasannya sederhana, ketika Ramadhan masyarakat akan mempertimbangkan untuk melakukan demonstrasi karena sedang menjalankan ibadah.
"Kita hitung-hitung, pokoknya kita lakukan dua hari sebelum bulan puasa. Jadi begitu diumumkan, siapa yang mau demo di bulan puasa? Haus dan juga orang sibuk beribadah," tambahnya.