Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gerbang Tol Cikarang Utama Dibongkar Mei, Macet Bisa Teratasi?

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 07 Februari 2019 |11:49 WIB
 Gerbang Tol Cikarang Utama Dibongkar Mei, Macet Bisa Teratasi?
Ilustrasi: Foto Antara
A
A
A

Kasubbag Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Hendra Damanik mengatakan, pemindahan Gerbang Tol Cikarang Utama ditargetkan selesai pada awal Mei 2019 atau sebelum arus mudik maupun balik Lebaran. “Sehingga tidak mengganggu saat arus mudik dan balik,” ujarnya.

Pemindahan Gerbang Tol Cikarang Utama memang harus dilakukan secepatnya. Sebab keberadaan gerbang tol itu sudah tidak ideal karena adanya proyek Tol Jakarta-Cikampek Elevated. Jika tak direlokasi, Gerbang Tol Cikarang Utama bakal menim bul kan antrean panjang. Untuk masalah tarif di gerbang tol akan diatur kembali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Upaya relokasi Gerbang Tol Cikarang Utama bisa memecah beban arus kendaraan yang menuju Tol Purbaleunyi dan menuju Tol Trans Jawa yang selama ini bertumpu di Gerbang Tol Cikarang Utama.

Menurut Hendra, keberadaan Gerbang Tol Cikarang Utama tidak sepenuhnya dibongkar melainkan hanya bagian tengah gerbang akan dirapikan untuk jalan tol. Sedangkan bagian pinggir gerbang tetap ada untuk isi ulang kartu elektronik transaksi tol.

Jumlah kendaraan yang melintasi Tol Jakarta-Cikampek berkisar 65.000-75.000 unit per hari. Jumlah itu berda sar kan kendaraan melintasi Gerbang Tol Cikarang Utama yang terbagi dalam tiga shift.

Shift pertama mulai pukul 06.00-14.00 WIB sekitar 25.000-30.000 unit, shift kedua mulai pukul 14.00-21.00 WIB sebanyak 25.000-26.000 unit, dan shift ketiga 21.00-06.00 WIB sekitar 15.000-20.000 arah menuju Cikampek maupun sebaliknya.

Di Gerbang Tol Cikarang Utama terdapat 34 gardu pintu keluar dan masuk. Untuk arah Cikampek 14 gardu dan 20 gardu arah Jakarta. Relokasi Gerbang Tol Cikarang Utama de ngan memisah gerbang keluar dan masuk di KM 70 dan 69 akan membantu mengurai kepadatan kendaraan.

“Masing-masing gerbang akan memiliki 15 gardu dan dapat ditambah menjadi masing-masing 21 gardu. Masih bisa berubah karena menunggu proses pembangunan berlangsung,” kata Hendra.

Pengamat transportasi Universitas Trisakti Yayat Supriatna menyambut baik pemindahan gerbang tol Cikarang Utama. Efeknya dapat menambah kecepatan kendaraan sekitar 30%.

“Ini sangat baik. Coba lihat dengan pergeseran ini akan mengurangi kemacetan,” katanya.

Menurut dia, gerbang tol Cikarang Utama mengalami bottleneck. Terlihat dari ada empat tiang pancang yang membuat ruas jalan mengalami kemacetan parah. Relokasi gerbang tol sudah sepatutnya demi memperlancar jalan tol Jakarta-Cikampek. Terlebih nanti pemindahan gerbang tol akan memisahkan ruas jalan tol menuju Cipali dan Purbaleunyi.

“Dengan demikian, tol Jakarta-Cikampek tidak lagi macet,” ucapnya.

Tol Cikampek sebenarnya lebih didominasi pengguna jalan trek pendek. Kondisi ini tak efektif bila menggunakan trek jauh. “Karena menjadi pintu masuk Jawa saja, makanya padat. Perlu ada pemisahan. Kalau digabungin semuanya ke Cikarang Utama dari Bandung dan Palimanan, tentunya akan padat di gerbang tol itu,” ujar Yayat. (Abdullah M Surjaya/Yan Yusuf)

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement